Seorang perempuan mendapat anugrah dari
Tuhan untuk dapat mengandung, melahirkan dan menyusui. Kodrat yang
dimiliki oleh perempuan ditandai dengan perangkat reproduksi yang
dimilikinya, yakni rahim dan semua bagiannya untuk tempat tumbuh dan
berkembang janin selama di dalam kandungan dan payudara untuk dapat
menyusui anak ketika ia sudah dilahirkan. Artinya semua perempuan
berpotensi untuk dapat menyusui anaknya sama dengan potensinya untuk
dapat mengandung dan melahirkan.
Sayangnya tak semua perempuan menyadari akan anugrah
yang dimiliknya. Hal ini bisa disebabkan oleh karena pengetahuan yang
kurang memadai, persepsi yang keliru tentang payudara dan menyusui, dan
pemahaman yang kurang tentang peran dan fungsinya sebagai ibu. Akibatnya
ASI seringkali terbuang dengan percuma dan tidak dimanfaatkan.
ASI diciptakan oleh Tuhan dengan segala
kelebihannya. Sampai saat ini tak satupun susu formula yang dapat
menggantikan peran ASI baik dari segi komposisi ataupun kemudahan cara
pemberiannya.
Memberikan ASI bukan hanya memberikan makanan yang
tepat bagi bayi, tetapi yang lebih penting adalah menciptakan ikatan
psikologis dan kasih sayang yang kuat kepada bayi. Untuk dapat memberian
ASI yang baik, seorang ibu harus benar-benar memahami tentang anatomi
dan fisiologi payudara, persiapan dan tehnik menyusui serta berbagai
masalah yang mungkin dihadapi. Pada makalah ini akan dikupas mengenai
persiapan apa yang penting dilakukan oleh ibu agar kualitas dan
kuantitas ASI yang diperoleh optimal.
Anatomi Payudara & Fisiologi Laktasi
Payudara adalah kelenjar yang terletak
di bawah kulit, di atas otot dada dan fungsinya memproduksi susu untuk
nutrisi bayi. Manusia mempunyai sepasang payudara dengan berat ± 200
gram yang pada hamil akan membesar menjadi 600 gram, setelah menyusui
menjadi 800 gram. Payudara terdiri dari 3 bagian yaitu: corpus atau
badan payudara yaitu bagian yang membesar, areola yaitu bagian kehitaman
di tengah dan puting yaitu bagian yang menonjol di puncak payudara.
Dalam corpus mammae terdapat alveolus
yang memproduksi susu. Alveolus mengelompok menjadi lobulus, kemudian
beberapa lobulus berkelompok menjadi 15-20 lobus pada tiap payudara.
Dari alveolus ASI akan disalurkan ke dalam saluran kecil (duktulus)
menjadi saluran besar (duktus laktiferus). Di bawah areola saluran
tersebut membesar menjadi tempat penampungan ASI disebut sinus
laktiferus yang akan bermuara ke dalam puting susu.
Fisiologi laktasi sudah dimulai semenjak
kehamilan. Dengan meningkatnya hormon prolaktin oleh plasenta, maka
produksi ASI akan semakin banyak. Pada saat kelahiran hormon estrogen
ibu yang menurun mengakibatkan peran prolaktin menjadi lebih dominan
sehingga pada saat itu ASI akan dikeluarkan. Menyusukan bayi sejak dini
akan menyebabkan perangsangan puting susu sehingga prolaktin akan
dibentuk lebih banyak.
Komposisi ASI
Komposisi ASI sangat bervariasi
disesuaikan saat ASI dikeluarkan. ASI pada ibu yang melahirkan anak
kurang bulan akan berbeda dengan ASI pada ibu yang melahirkan cukup
bulan. Komposisi ASI dipengaruhi oleh diet yang di makan selama
kehamilan, tingkat nutrisi ibu, dan waktu dikeluarkan ASI. ASI yang
keluar pada 5 hari pertama disebut kolustrum, 5-11 hari disebut sebagai
ASI transisi dan setelah 11 hari disebut ASI matur.
Tabel 1. Komposisi ASI
Nutrisi
|
Kolustrum
|
ASI transisi
|
ASI Matur
|
|
Energi
|
Kcal
|
56
|
67
|
69
|
kJ
|
236
|
281
|
289
|
|
Protein
|
g
|
2,0
|
1,5
|
1,3
|
Lemak
|
g
|
2,6
|
3,7
|
4,1
|
Karbohidrat
|
g
|
6,6
|
6,9
|
7,2
|
Sodium
|
mg
|
47
|
30
|
15
|
Kalsium
|
mg
|
28
|
25
|
34
|
Zat Besi
|
mg
|
0,07
|
0,07
|
0,07
|
Retinol
|
μg
|
155
|
85
|
58
|
Vit C
|
mg
|
7
|
6
|
4
|
MacDonald
Persiapan Ibu Hamil untuk Menyusui
Persiapan menyusui pada masa kehamilan penting
dilakukan. Ibu yang menyiapkan diri sejak dini akan lebih siap menyusui
bayinya. Terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan selama
kehamilan supaya mendapatkan kualitas dan kuantitas ASI yang optimal.
-
Persiapan Psikologis
Persiapan psikologis semasa hamil
merupakan hal utama yang menunjang keberhasilan menyusui. Persiapan ini
sangat berarti karena keputusan atau sikap ibu yang positif terhadap
pemberian ASI harus sudah ada semenjak kehamilan atau bahkan jauh
sebelumnya. Seorang ibu harus memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi
bahwa ia nantinya bisa dan harus mau untuk menyusui bayinya.
Sikap ibu dalam pemberian ASI sangat
dipengarui oleh beberapa faktor seperti adat, kebiasaan, dan kepercayaan
menyusui di daerah masing-masing. Pengalaman menyusui sebelumnya ,
kebiasaan menyusui dalam keluarga atau kerabat, pengetahuan ibu dan
keluarga tentang manfaat ASI juga sikap ibu terhadap kehamilannya
berpengaruh terhadap keputusan ibu apakah ia akan menyusui atau tidak.
Selain dari dirinya sendiri, peran
keluarga baik itu ibu/bapak terutama suami akan sangat menunjang
keberhasilan menyusui kelak. Seorang suami akan menjadi motivator yang
baik bagi ibu selama kehamilan dengan memberikan support dan kasih
sayang kepada ibu serta meyakinkan bahwa masalah menyusui akan dihadapi
bersama adalah hal yang sangat menunjang.
-
Pemeriksaan dan Perawatan Payudara
Perawatan payudara semasa hamil
merupakan salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan
menyusui nantinya. Selama kehamilan, payudara akan semakin membesar
ukurannya, lebih berat dan tegang. Daerah areola dan puting akan menjadi
lebih gelap dan sensistif sehingga bayi akan lebih muda mengenalinya.
Semua itu merupakan penyesuaian payudara untuk menyusui.
Pemeriksaan payudara saat hamil
bertujuan untuk mengetahui keadaan payudara sehingga bila terdapat
kelainan dapat segera diketahui. Penemuan adanya kelainan payudara di
tingkat dini diharapkan dapat dikoreksi agar ketika waktunya menyusui
bisa berjalan lancar.
Beberapa langkah pemeriksaan payudara saat hamil
adalah LIHAT dan RABA. Lihat ukuran dan bentuk payudara. Ukuran dan
bentuk payudara tidak mempengaruhi produksi ASI. Perlu diperhatikan bila
ada kelainan seperti pembesaran dan gerakan payudara yang tidak normal
pada saat berubah posisi. Perhatikan juga kontur permukaan payudara.
Payudara yang normal tidak didapatkan adanya retraksi atau luka atau
mempunyai gambaran kulit jeruk. Perhatikan juga bentuk dan ukuran areola
dan puting susu. Areola dan puting susu pada ibu hamil seringkali
mengalami lecet akibat pemakaian bra yang terlalu ketat.
Puting susu ibu merupakan satu hal yang
vital dalam menunjang keberhasilan menyusui. Periksa bentuk dan
kelenturannya. Puting susu yang baik memiliki kelenturan sehingga dapat
berfungsi sebagai dot.
Hal hal berikut ini merupakan bebera tips pemeriksaan dan perawatan payudara ibu :
-
Bila bra yang anda gunakan mulai terasa sempit, sebaiknya menggantinya dengan bra yang pas dan sesuai dengan ukuran anda. Bra yang sesuai dapat memberikan kenyamanan dan mensupport payudara anda. Pemakaian bra yang terlalu sempit dapat menyebabkan bendungan dan infeksi pada kelenjar payudara anda.
-
Kadangkala payudara ibu hamil sudah mengeluarkan ASI. Jika ini terjadi pada anda gunakan tangan atau lengan anda untuk memberikan sedikit tekanan pada payudara sampai rembesan berhenti. Jika rembesan sering terjadi gunakan nursing pad pada sisi dalam bra anda supaya pakaian anda tidak dibasahi ASI. Gantilah nursing pad jika sudah basah karena kondisi yang lembab disekitar puting susu dapat menyebabkan iritasi.
-
Periksa puting susu anda. Pegang payudara anda dengan ibujari dan telunjuk pada sisi luar areola, tekan kearah dada. Jika puting tidak keluar berarti puting anda mengalami retraksi.
-
Jangan membersihkan atau menyikat puting susu anda, Hal ini dapat menyebabkan puting susu iritasi dan merangsang kontraksi rahim
-
Jangan mengolesi puting susu dengan alkohol, witch hazel, atau lotion karena dapat mengiritasi dan menimbulkan nyeri
-
Jangan menggunakan sabun untuk membersihkan areola dan puting susu. Kelenjar pada puting susu memproduksi zat tersendiri untuk menjaga kebersihan dan kelembabannya. Sabun dapat menyebabkan puting susu kering dan retak-retak
-
Jangan memijat payudara mendekati pada TM III karena dapat merangsang persalinan
-
Makanan yang bergizi
Sudah tidak dipungkiri lagi bahwa
makanan yang bergizi merupakan syarat untuk mendapatkan ASI dengan
kualitas optimal. Makanan yang bergizi harus segera dimulai semenjak ibu
tersebut hamil.
Prinsip makan yang baik selama hamil adalah :
-
Ubahlah pola makan anda sesuai diet makan ibu hamil
-
Hindari makanan yang dapat membahayakan ibu dan janin
-
Jangan melakukan diet selama hamil
-
Makan dengan porsi sedikit tapi sering
-
Minum air putih yang cukup
-
Makanan berserat , buah-buahan dan sayur-sayuran
0 comments:
Post a Comment